Jumat, 27 November 2009

IKHLAS:

IKHLAS:
ikhlas itu adalah melakukan segala perbuatan dengan tujuan mendapatkan ridlo Allah,
bukan melakukan segala sesuatu untuk kepentingan diri sendiri atau keluarga.
hal ini bukan berarti kita tidak boleh melakukan segala sesuatu untuk kepentingan diri sendiri atau keluarga,
melainkan harus didasari dalam hati kecil bahwa semua kegiatan itu adalah demi untuk mendapat ridlo Allah.

Jadi apa yang harus di lakukan?
lakukan semua kegiatan sehari hari dengan tujuan beramal shaleh.

Apa kriteria amal shaleh itu?

semua amal kebaikan sesuai dengan tuntunan Al Quran dan sunah rasulullah, termasuk beramal kebaikan untuk diri sendiri dan keluarga.

Jadi maksudnya?

Maksudnya adalah kita melakukan kebaikan untuk diri sendiri dan keluarga, tidak hanya sampai disitu tetapi harus selalu ingat bahwa tujuan sebenarnya agar kita mendapat ridloNya. hal ini penting agar kita tidak terjerumus kepada langkah langkah yang salah, contohnya adalah ketika kita sedang kepepet dalam kesulitan keuangan dan menemukan jalan buntu, kita mencari pinjaman, dalam pinjaman ini kita sering terjebak dengan yang namanya bunga pinjaman salah salah kita menjalankan apa yang dinamakan riba. dan jelas ini di larang dalam agama, padahal secara logikannya kita tidak merugikan siapa siapa selain diri kita sendiri dan hal itu sangat dilarang , termasuk mendekati apa yang di larang olehNya. nah itulah pentingnya untuk selalu ingat bahwa tujuan yang utama adalah mendapat ridlo Allah SWT.
Bandung 23 November 2009

referensi hadist :

1. Dari Amiril Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khathab bin Naufal
bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin
Adiy bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib Al-Qurasyiy Al-Adawiy ra.,
ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap amal disertai dengan niat. Setiap amal seseorang
tergantung dengan apa yang diniatkannya. Karena itu, siapa
saja yang hijrahnya (dari Mekkah ke Madinah) karena Allah
dan Rasul-Nya. (mekakukam hijrah demi mengagungkan dan
melaksanakan perintah Allah dan utusan-Nya), maka
hijrahnya tertuju kepada Allah dan Rasul-Nya (diterima dan
diridhai Allah). Tetapi siapa saja yang melakukan hijrah demi
kepentingan dunia yang akan diperolehnya, atau karena
perempuan yang akan dinikahinya, maka hijrahnya sebatas
kepada sesuatu yang menjadi tujuannya (tidak diterima oleh
Allah).” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Shakhr ra., ia berkata
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak
memandang kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa
kalian, tetapi Dia memandang kepada hati kalian.” (HR.
Muslim)

Selasa, 08 September 2009

ALLAH TUJUANKU


Allah tujuanku,

keridloan Mu yang hamba harapkan.

Ibadah

"tidak semata mata Allah menciptakan Jin dan Manusia dengan sia sia melainkan untuk beribadah"

Ibadah adalah mengabdi kepada Allah,
menjadi abdinya,
mengikuti petunjuknya,
menjalankan perintahnya,
menjauhi larangannya.

kalau sudah menjadi abdinya (hambanya) maka semua yang dilakukan olehnya selalu terpantau oleh Allah.

dan bila memerlukan sesuatu maka ia komunikasikan keperluannya ke pada Allah,
melalui doa doa yang dipanjatkan.

manusia terbatas menangkap sinyal sinyal dari Allah,
sehingga selalu bertanya tanya apakah doanya didengar,ataukah tidak,
subhanallah,
Allah maha mendengar,
pasti mendengar setiap doa hambanya.

manusia memerlukan petunjuk ,
apa saja yang diperintahkannya.
dan apa apa sajakah yang dilarang-Nya

petunjuknya ada pada : Al Qur'an,
sunah Rasul.
dan kesucian hati,

kesucian hati adalah ikhlas,
memelihara diri dari hal hal yang menjadikan kekotoran jiwa.
dengan menjauhi penyakit penyakit hati seperti:
iri,
dengki,
hasud,
jail,
sombong dan segala hal hal negatif.

Perbanyak lah amal shaleh,
selalu berpikir positif,
bebuat baiklah,
seiring dengan bertambahnya waktu,
bertambah pula amal kebaikannya.

ini adalah sebuah renungan ku di bulan suci Ramadhan ini.
semoga bermanfaat.
Amien.